Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sekilas Pandang
    • Visi & Misi
    • Manajemen dan Peneliti
    • Lokasi
  • Kegiatan
    • Penelitian
      • Pendaftaran Penelitian PSEKP UGM
      • Asisten Penelitian PSEKP UGM
    • Pelatihan & Workshop
    • Konsultasi & Pendampingan
    • Kerjasama antar Perguruan Tinggi
  • Beranda
  • Artikel
Arsip:

Artikel

Masih Ada Ruang

ArtikelBerita Selasa, 8 Januari 2019

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 8 Januari 2019

Tidak satu pun di antara kita yang tidak menyadari, bahwa perekonomian 2019 masih akan tetap sulit. Jalan masih terjal. Ibarat lorong gelap, banyak hal yang tetap belum ketahuan ujungnya. Perekonomian global masih dicekam ketidakpastian. Perang dagang AS-China belum reda; suku bunga AS masih berpotensi naik; harga minyak dunia belum stabil. Namun, apakah semua ini akan berujung pada pesimisme perekonomian Indonesia ? Saya rasa tidak. Masih ada ruang bagi kita untuk bergerak.

read more

Mengantar Rupiah ke Zona Nyaman

ArtikelBerita Senin, 10 Desember 2018

Media Indonesia, Senin 10 Desember 2018

Kurs rupiah mulai bergerak menuju ekuilibirum yang sesungguhnya. Sempat terpelanting ke level terendah sejak krisis 1998, yakni pada Rp 15.200 per dollar AS (Oktober 2018), diyakini bahwa level tersebut sesungguhnya tidak pada tempatnya. Rupiah mengalami nilai yang terlalu rendah (undervalued), yang tidak menggambarkan kapasitas dan fundamental yang sesungguhnya.

Memang tidak mudah menentukan, berapa level rupiah yang ideal bagi rupiah saat ini. Pedoman kasarnya adalah seperti yang digambarkan Joseph Stiglitz: bahwa suatu mata uang sebaiknya tidak terlalu lemah (undervalued), namun juga tidak boleh terlalu kuat (overvalued).

read more

Normalisasi Rupiah

ArtikelBerita Selasa, 4 Desember 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 4 Desember 2018

Akhirnya, rupiah pun menikmati hari-hari terbaiknya belakangan ini. Dalam tiga pekan terakhir, rupiah menguat dari Rp 15.200 per dollar AS menjadi Rp 14.241 per dollar AS (3/12/18). Pertanyaannya, apakah penguatan rupiah ini bersifat permanen hingga tahun depan ataukah fenomena sesaat yang masih rawan terkoreksi ? Pada titik ekuilibrium berapakah rupiah kelak akan permanen dan stabil ?

Faktor eksternal yang paling menonjol di balik menguatnya rupiah adalah bekerjanya tiga faktor. Pertama, berlanjutnya penurunan harga minyak dunia yang berakibat berkurangnya tekanan terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia, dari sisi inflasi dan subsidi. Kedua, kian kuatnya indikasi perekonomian AS sudah mulai normal, yakni inflasi yang sudah “jinak” sehingga kenaikan suku bunga acuan tidak perlu agresif. Ketiga, kesepakatan “gencatan senjata” perang dagang antara Amerika Serikat dan China, dalam KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.

read more

Badai Agak Mereda

ArtikelBerita Senin, 12 November 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 6 November 2018

Berita positif bertiup pekan lalu. Dari dalam negeri, pemerintah dan DPR telah menyetujui postur APBN 2019 yang didukung dengan proyeksi dan asumsi yang kredibel, sehingga menumbuhkan keyakinan pasar. Dari sisi moneter, Bank Indonesia memperkenalkan domestic non-deliverable forward (DNDF), yakni fasilitas lindung nilai yang menyebabkan para investor nyaman untuk menempatkan valuta asingnya di Indonesia. Sedangkan dari eksternal, ada kemajuan dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dengan China, sehingga meredakan ketegangan perang dagang.

read more

Perang yang Sia-sia

ArtikelBerita Selasa, 16 Oktober 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 16 Oktober 2018

Presiden Joko Widodo berhasil menyampaikan pesan moral yang sangat kuat kepada seluruh dunia melalui IMF-World Bank Group annual meeting di Nusa Dua, Bali, pekan lalu. Pada forum yang dihadiri oleh 36.339 delegasi dari 189 negara tersebut, Presiden Jokowi secara kreatif menggunakan metafora film serial televisi Game of Thrones, untuk menggambarkan kondisi perekonomian dunia saat ini.

Meski tidak menyebut negara tertentu secara spesifik, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa perang dagang yang kini mulai terjadi pada akhirnya akan berujung pada kesia-siaan belaka. Perang dagang adalah mubazir, karena akan menyengsarakan tidak hanya bagi pihak yang kalah, namun juga bagi pemenangnya. Semua pihak bakal menderita, sama-sama kalah, dan merana. Simulasi yang dilakukan oleh para ekonom menunjukkan, bahwa perang dagang akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia menyusut 1 persen.

read more

Menggalang Kembali Solidaritas Multilateralisme Menghadapi “Evil Winter”

ArtikelBerita Senin, 15 Oktober 2018

Media Indonesia – Kolom Pakar, Senin 15 Oktober 2018

Kita sungguh beruntung bisa menjadi tuan rumah IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 (biasa disebut Annual Meeting atau AM), di Nusa Dua, Bali. Kenapa ? Karena Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia kali ini dilakukan pada saat yang genting bagi perekonomian dunia, yang sedang mengalami perubahan lanskap secara fundamental. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil “mencuri perhatian” dunia, karena nasib dan masa depan perekonomian dunia didiskusikan secara intensif oleh 189 negara yang melibatkan 36.619 peserta. Inilah rekor peserta terbanyak dalam sejarah Annual Meeting.

read more

Suku Bunga ‘Normal’

ArtikelBerita Selasa, 25 September 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 25 September 2018

Akhir pekan lalu, rupiah sempat menguat dalam 3-4 hari berturut-turut, sehingga memberi angin segar dan harapan, bahwa Bank Indonesia tidak perlu menaikkan suku bunga acuannya (7 days reverse repo rate) pada pertemuan Dewan Gubernur BI pekan ini. Namun kemarin (Senin 24/9), dollar AS tiba-tiba kembali menguat ke hampir seluruh mata uang, termasuk rupiah.

Rupiah diperdagangkan pada Rp 14.867 per dollar AS. Di antara negara-negara Asia, dollar AS menguat terhadap rupiah 0,36 persen, atau lebih baik daripada won Korea (0,46 persen), namun lebih lemah daripada rupee (0,31), baht dan dollar Taiwan (0,22), peso Filipina (0,18), yuan China dan ringgit (0,15), serta dollar Singapura (0,14). Dollar AS stagnan terhadap dollar Hongkong dan yen.

read more

Tekanan Belum Reda

ArtikelBerita Selasa, 28 Agustus 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 28 Agustus 2018

Tekanan terhadap kurs rupiah belum reda. Rupiah masih diperdagangkan di sekitar Rp 14.600 per dollar AS. Kabar terakhir dari Amerika Serikat, Kepala The Fed Jerome Powell masih berkeras untuk menaikkan lagi suku bunga acuannya tahun ini, diperkirakan menjadi 2,50 persen, lalu mencapai 3,25 persen pada tahun depan. Padahal rencana ini ditentang oleh Presiden Donald Trump. Powell yakin kenaikan suku bunga akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, sebaliknya Trump takut hal itu membuat kurs dollar AS menguat dan menyulitkan neraca perdagangan AS.

read more

Mencoba Tetap Realistis di Tengah Gelombang Tekanan

ArtikelBerita Senin, 20 Agustus 2018

Media Indonesia – Kolom Pakar, Senin 20 Agustus 2018

Presiden Joko Widodo menyampaikan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 dengan skenario yang diupayakan serealistis mungkin. Pemerintah memang tidak mungkin bisa mengelak, bahwa perekonomian Indonesia masih berada dalam tekanan besar dari berbagai penjuru. Masalah kita tidak sekadar terancam kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat, namun masih ada berbagai faktor lain yang ikut mengganggu, yakni kenaikan harga minyak dunia, perang dagang, seta belakangan ini krisis ekonomi Turki. Semua faktor itu telah secara simultan menekan hampir semua mata uang dunia, termasuk rupiah.

read more

Menginjak Pedal Rem

ArtikelBerita Selasa, 7 Agustus 2018

Kompas – Analisis Ekonomi, Selasa 7 Agustus 2018

Ada perkembangan baru dalam kebijakan menaikkan suku bunga di Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump secara terbuka menyatakan ketidaksenangannya terhadap agresivitas The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Trump mengritik bahwa kenaikan suku bunga bertubi-tubi hanya akan mengganggu pertumbuhan ekonomi AS. Namun dirinya menyadari, bahwa dia tidak bisa mengintervensi bank sentral, karena The Fed dijamin independensinya. The Fed juga merespons bahwa mereka independen dalam menentukan suku bunga (BBC News, 19/7).

read more

123…5

Artikel Terbaru

  • BIMTEK/DIKLAT/WORKSHOP Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM 2020
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP)
Universitas Gadjah Mada
Bulaksumur, Yogyakarta 55281
psekp.ugm@ugm.ac.id
+62 (274) 564926
+62 (274) 581827

© PSEKP Universitas Gajah Mada 2019

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY