Gatra – Kolom Ekonomi, Kamis 31 Mei 2018
Mungkin Perry Warjiyo─sarjana akuntansi dari Fakultas Ekonomika UGM (1982) yang kemudian meraih doktor ekonomi dari Iowa State University di Ames, Amerika Serikat (1991) ─tidak pernah membayangkan bahwa dirinya suatu saat bakal menjadi Gubernur Bank Indonesia. Lebih tidak membayangkan lagi adalah bahwa pada saat dilantik, rupiah sedang terkena “badai”, yang waktunya persis 20 tahun sesudah perekonomian Indonesia terjerembab krisis besar pada 1998.