Kompas – Analisis Ekonomi, Senin 09 Oktober 2017
Dinamika perekonomian global dunia terus membuktikan kian sulit ditebak arahnya, dan hal itu berimbas kuat terhadap rupiah dan perekonomian Indonesia. Setelah cukup lama stabil pada level Rp 13.300 per dollar AS, rupiah tiba-tiba harus terdepresiasi ke Rp 13.500 per dollar AS. Rupiah tidak sendirian, karena hampir semua mata uang lain juga mengalaminya, bahkan dengan depresiasi yang lebih dalam.
Rupiah terimbas sentimen positif di Amerika Serikat. The Fed mulai mengindikasikan untuk melepas kembali sebagian aset surat berharga pemerintah AS yang mereka sedot selama periode quantitative easing (2009-2013), yang jumlahnya banyak, USD 4,5 triliun. Jika ini dilakukan, maka berarti akan terjadi pengurangan jumlah peredaran dollar AS di seluruh dunia. Dana pun mengalir deras ke AS.