Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Artikel
  • page. 8
Arsip:

Artikel

Rupiah Melemah, Tetapi Itu Bukan Tren Jangka Panjang

ArtikelBerita Senin, 2 Oktober 2017

Media Indonesia – Kolom Pakar, Senin 02 Oktober 2017

Rupiah dalam sepekan terakhir melemah cukup signifikan, dari Rp 13.300 menjadi Rp 13.450 per dollar AS. Penyebab utamanya lebih ke faktor eksternal, namun diduga kuat kebijakan penurunan suku bunga di Indonesia yang dilakukan pada momentum yang sama, bisa jadi ikut berperan. Apakah pelemahan rupiah ini merupakan respons sesaat ataukah merupakan tren jangka panjang ?

Penguatan dollar AS sesungguhnya terjadi tidak hanya terhadap rupiah, namun juga terhadap mata uang seluruh dunia, terutama tiga mata uang kuat dunia (hard currencies), yakni euro, yen dan pound sterling. Ada dua alasan utamanya. read more

Akrobat Keuangan, Literasi dan Efek Jera

ArtikelBerita Senin, 18 September 2017

Kompas – Analisis Ekonomi, Senin 18 September 2017

Persis tiga puluh tahun silam (1987), saya diajak guru saya, Profesor Dibyo Prabowo, meneliti fenomena sektor finansial informal di Indonesia. Riset ini didanai Asian Development Bank (ADB), yang hasilnya diseminarkan dengan beberapa negara Asia lain di Manila, Filipina. Hasilnya, kami menemukan banyak koperasi simpan-pinjam yang berpraktik seperti rentenir (“lintah darat”).

Sebagai badan hukum, koperasi-koperasi tersebut sudah benar secara legal-formal karena mendapat izin dari pemeritah (Departemen Koperasi). Namun dalam praktik, mereka tidak cukup mendapat supervisi dan pengawasan, sehingga seperti bebas menjalankan usahanya sebagaimana sektor finansial informal. Pemerintah memang getol mendorong pendirian koperasi, karena ingin mendorong inklusi finansial. Namun tanpa supervisi dan pengawasan yang memadai, hasilnya kontraproduktif. read more

Deregulasi Bertubi-tubi di Tengah Ketidakpastian

ArtikelBerita Senin, 4 September 2017

Media Indonesia – Kolom Pakar, Senin 4 September 2017

Kementerian Koordinator Perekonomian kembali meluncurkan paket deregulasinya yang ke-16, bernama Peraturan Presiden tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, pada 31 Agustus 2017. Meski 15 paket deregulasi ekonomi telah diterbitkan, namun hasilnya tetap belum sesuai ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi yang tertahan di level 5 persen, tentu saja tidak cukup memuaskan.

Meski kini mulai disadari, bahwa boleh jadi kita sekarang berada pada kondisi “normal baru” (new normal), di mana mungkin kita memang sulit mencapai pertumbuhan ekonomi 6-7 persen seperti di masa lalu, namun tetap saja pertumbuhan ekonomi 5 persen perlu dipecah kebuntuannya, agar bisa berakselerasi. Deregulasi adalah cara yang bisa diharapkan mengatasinya (trouble shooter). Masalahnya, seberapa cepat hal ini dapat efektif? read more

Upaya Fiskal untuk Memecah Kebuntuan

ArtikelBerita Rabu, 30 Agustus 2017

Kompas – Analisis Ekonomi, Senin 28 Agustus 2017

Perekonomian global akhir-akhir ini bergerak sangat dinamis, susah ditebak (ketidakpastian tinggi), permasalahan yang dihadapi kian kompleks, serta perilaku para pelakunya sering mendua. Kondisi inilah yang memunculkan akronim VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity). Akibatnya, para ekonom dan pelaku ekonomi kian sulit untuk membuat proyeksi. Perekonomian terasa menemui jalan buntu.

Ketika harga minyak dunia pernah mencapai USD 147 per barrel (Juli 2007), maka orang pun lekas berpikir bahwa harga tersebut bisa segera mendaki ke USD 200 per barrel. Ternyata tidak. Seiring dengan kian bergairahnya para produsen, maka terjadilah kelebihan pasokan. Yang terjadi kemudian, harga minyak jatuh ke USD 27 per barrel (Februari 2016), dan hari ini sekitar USD 50 per barrel. Tak ada ekonom top sekalipun yang kini bisa meramal dengan jitu tentang harga minyak. read more

Menggulirkan Antitesis Koperasi

ArtikelBerita Senin, 14 Agustus 2017

Kompas – Analisis Ekonomi, 17 Juli 2017

Setiap kali hari koperasi diperingati pada 12 Juli, yang tahun ini genap berusia 70 tahun, selalu terdengar keluhan: kenapa peran koperasi tidak kunjung membesar? Padahal, koperasi sudah disepakati sebagai salah soko guru perekonomian Indonesia. Di manakah letak koperasi dalam peta sektor finansial kita? Inisiatif apa yang masih perlu dilakukan?

Dalam sektor finansial kita, terdapat dua pilar utama yang dominan. Pertama, industri perbankan yang pada saat ini asetnya di atas Rp 7.000 triliun. Kedua, pasar modal yang kapitalisasi pasarnya (market capitalization) melebihi Rp 6.000 triliun. Sedangkan koperasi dan lembaga keuangan lain seperti pegadaian, diklasifikasikan sebagai industri keuangan nonbank (IKNB) yang skalanya jauh lebih kecil. read more

1…6789

Artikel Terbaru

  • BIMTEK/DIKLAT/WORKSHOP Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM 2020
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP)
Universitas Gadjah Mada
Bulaksumur, Yogyakarta 55281
psekp.ugm@ugm.ac.id
+62 (274) 564926
+62 (274) 581827

© PSEKP Universitas Gajah Mada 2019

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju